Ekonomi Syariah – Bias psikologis dalam investasi saham merupakan tantangan besar yang sering dihadapi investor. Keputusan yang tidak rasional sering muncul akibat jebakan psikologis seperti overconfident , Anchoring , Confirmation Bias , dan Herd Behavior . SEVP Retail Markets and Technology BNI Sekuritas, Teddy Wishadi, menekankan pentingnya memahami jebakan psikologis ini agar investor dapat mengambil keputusan yang lebih bijak. Artikel ini akan membahas empat jebakan utama yang sering mengintai investor, lengkap dengan strategi untuk menghindarinya.
1. Terlalu Percaya Diri: Terlalu Percaya Diri
Bias overconfident sering muncul setelah investor mencapai beberapa keberhasilan awal. Kepercayaan diri yang berlebihan dapat membuat investor:
- Meremehkan risiko investasi,
- Mengabaikan analisis mendalam,
- Mengambil keputusan berdasarkan insting semata.
Cara menghindari: Selalu disiplin dalam melakukan analisis fundamental dan teknikal . Pastikan setiap keputusan investasi didasarkan pada data yang valid, bukan hanya perasaan atau intuisi. Dengan demikian, risiko kerugian bisa diminimalkan.
2. Anchoring: Terjebak di Harga Awal
Bias ini terjadi ketika investor terfokus pada harga pembelian saham pertama mereka. Ketika harga saham turun, mereka cenderung menahan saham lama dengan harapan harga akan kembali naik. Sayangnya, keputusan ini sering kali mengabaikan kondisi pasar yang sebenarnya.
Cara menghindari: Lakukan evaluasi ulang terhadap kinerja saham secara objektif. Jika kondisi pasar menunjukkan tanda-tanda memburuk, jangan ragu untuk melakukan cut loss agar kerugian tidak semakin besar.
3. Bias Konfirmasi: Mencari Pembenaran
Investor yang mengalami bias konfirmasi hanya mencari informasi yang mendukung pandangan atau keputusan mereka. Hal ini membuat mereka:
- Mengabaikan data yang berlawanan,
- Mengambil keputusan investasi yang kurang objektif.
Cara menghindari: mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang beragam, baik yang mendukung maupun menentang pandangan Anda. Dengan membandingkan berbagai perspektif, keputusan investasi akan menjadi lebih seimbang dan rasional.
4. Perilaku Kawanan: Ikut-ikutan Tren
Herd behavior adalah kecenderungan investor untuk mengikuti tren atau langkah mayoritas tanpa melakukan analisis mendalam. Misalnya, ketika banyak orang membeli saham tertentu, investor lain sering ikut membeli tanpa mempertimbangkan faktor fundamental.
Cara menghindari: Tetap tenang dan fokus pada strategi investasi pribadi . Jangan mudah terpengaruh oleh sentimen pasar. Lakukan analisis menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi agar terhindar dari kerugian.
Risiko Terjebak Saham Gorengan
Teddy Wishadi menyoroti bahwa perilaku herd behavior sering kali mendorong investor membeli saham gorengan —saham yang pergerakan harganya tidak mencerminkan nilai fundamental. Saat harga melonjak akibat spekulasi, investor yang kurang berhati-hati dapat mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
Inisiatif BNI Sekuritas untuk Meningkatkan Literasi Keuangan
Sebagai langkah nyata untuk mengedukasi masyarakat, BNI Sekuritas menghadirkan berbagai program, antara lain:
- Wawancara Investasi Pagi
- Perdagangan Bareng (TRABAR)
- Klinik Saham
Inisiatif-inisiatif ini bertujuan membantu investor memahami investasi saham secara aman dan terukur. Dengan peningkatan literasi keuangan , investor diharapkan mampu menghadapi bias psikologis dengan lebih bijak.
Kesimpulan
Bias psikologis adalah tantangan nyata dalam dunia investasi saham. Dengan memahami dan menghindari jebakan seperti overconfident , jangkar , konfirmasi bias , dan perilaku kawanan , investor dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan terhindar dari kerugian besar. Selalu lakukan analisis yang matang dan terus tingkatkan pemahaman tentang investasi agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Dengan strategi yang tepat, investasi saham bisa menjadi sarana efektif untuk mencapai tujuan keuangan Anda.
Baca Juga : 9 Langkah Membuat Rencana Bisnis Terbaik Tahun Ini
Penulis : Khabiburohman
sumber :https://infobanknews.com/awas-4-jebakan-psikologis-investasi-saham-yang-harus-dihindari-investor/
sumber Gambar: https://img.freepik.com/free-photo/anggota-dewan-penasihat-meneliti-potensi-ekspansi-bisnis_482257-90962.jpg?t=st=1732959974~exp=1732963574~hmac=7a00a9b71ed9e1ff492c6704c0b6a0975c61d34ba11c2181a0c5f94a42273518&w=900