Harga Emas Melonjak Tajam: Prediksi Pakar Bisa Sentuh Rekor Baru

Harga Emas Melonjak Tajam: Prediksi Pakar Bisa Sentuh Rekor Baru
Ilustrasi emas batangan.

                 Ilustrasi emas batangan.

FEB Universitas Alma Ata-Harga emas global diperkirakan akan terus menguat pekan ini, seiring meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya konflik Rusia-Ukraina. Para analis memproyeksikan harga emas bisa mencapai level tertinggi baru di angka US$ 2.800, yang akan melampaui rekor sebelumnya.

Pada perdagangan Sabtu (23/11/2024), harga emas mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,6%, menutup di level US$ 2.712. Selama setahun terakhir, harga emas telah melonjak lebih dari 35%. Rekor tertinggi sebelumnya tercatat di angka US$ 2.790, yang dicapai pada 31 Oktober lalu.

Konflik Geopolitik Dorong Kenaikan Harga Emas

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menyebut eskalasi konflik di Eropa sebagai faktor utama yang mendorong lonjakan harga emas. Rusia dilaporkan meluncurkan misil terbaru dalam balasan terhadap serangan Ukraina, yang memicu respons keras dari Amerika Serikat dengan menambah sanksi ekonomi terhadap Rusia, khususnya di sektor persenjataan.

“Kekhawatiran terhadap potensi perang dunia ketiga semakin besar. Ini membuat investor beralih ke emas sebagai aset aman (safe haven). Jika level resistance di US$ 2.780 berhasil ditembus, harga emas berpotensi mencapai US$ 2.800 dalam waktu dekat,” jelas Ibrahim kepada Investor Daily pada Minggu (24/11/2024).

Faktor Teknis dan Fundamental

Namun, Ibrahim mengingatkan bahwa secara fundamental, harga emas masih menghadapi tekanan. Salah satu faktornya adalah kebijakan suku bunga The Fed. Data ekonomi Amerika Serikat yang positif mengindikasikan kecilnya peluang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Bahkan, ada kemungkinan suku bunga tetap tinggi hingga akhir tahun, yang dapat membatasi pergerakan emas.

Kebijakan Trump Jadi Sorotan

Baca Juga : Pergerakan Mata Uang Asia Tetap Tertekan Dampak Kebijakan Trump

Pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh keputusan Presiden Terpilih AS Donald Trump yang menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. Selain itu, Trump dikabarkan menyiapkan calon baru untuk menggantikan Ketua The Fed, Jerome Powell. Langkah ini memicu kekhawatiran bahwa bank sentral AS akan lebih tunduk pada kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Trump.

“Ketegangan geopolitik mungkin akan mereda setelah Trump dilantik pada Januari mendatang, karena ia pernah berjanji untuk mengakhiri berbagai konflik global. Jika hal ini terjadi, harga emas kemungkinan besar akan mengalami koreksi tajam,” tambah Ibrahim.

Saran untuk Investor

Ibrahim menyarankan investor untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di emas saat ini. Dolar AS yang terus menguat, dengan indeks dolar mencatat rekor baru, dapat menjadi tantangan bagi kenaikan harga emas.

“Namun, bagi investor dengan toleransi risiko tinggi, masuk ke emas saat ini bisa menjadi langkah strategis untuk mendapatkan keuntungan. Gejolak geopolitik masih memberikan peluang emas untuk terus menguat,” tutup Ibrahim.

Kesimpulan

Harga emas tetap menjadi perhatian utama investor global di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan ekonomi. Potensi mencapai rekor baru di US$ 2.800 menjadikan emas sebagai aset yang menarik, meski investor disarankan untuk tetap waspada terhadap risiko koreksi jika ketegangan geopolitik mereda.

Author : Khabiburohman

sumber artikel: https://investor.id/market/381287/harga-emas-menggila-prediksi-pakar-bisa-tembus-segini

sumber Gambar: https://www.freepik.com/free-photo/aesthetic-wallpaper-with-gold-bars-high-angle_33754602.htm#fromView=search&page=1&position=4&uuid=2c3cb1a8-0c0b-4346-acf3-9eb6a233aba5

Open chat