Photo by Andrea Piacquadio
Prodi S1 Ekonomi Syariah Alma Ata – Pernah terbayang bagaimana keputusan seorang CEO di perusahaan raksasa AS bisa memberi pelajaran berharga bagi Indonesia? Sebuah studi oleh Jacqueline Jarosz Wukich mengungkap fakta mengejutkan: kekuasaan CEO mempengaruhi transparansi informasi lingkungan. Bagaimana ini bisa menjadi cerminan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia?
Lebih dari 2.200 perusahaan AS diteliti untuk mengukur seberapa terbuka mereka tentang upaya lingkungan. Ditemukan empat jenis pengungkapan: cerita mereka (kualitatif), data numerik (kuantitatif), efektivitas tindakan, dan tingkat usaha. Hasilnya? CEO yang lebih berkuasa cenderung menyembunyikan keberhasilan nyata dalam pelestarian lingkungan. Ini seperti petak umpet, di mana yang disembunyikan adalah kemajuan nyata untuk bumi.
Di Indonesia, di mana isu lingkungan menjadi semakin penting, pemahaman ini sangat krusial. Bagaimana para pemimpin bisnis di Indonesia mengungkapkan upaya lingkungan mereka? Apakah mereka juga cenderung menyembunyikan kemajuan penting demi menjaga citra dan kekuasaan?
Di era transparansi ini, investor, pengusaha, dan masyarakat Indonesia semakin mempertanyakan keberlanjutan praktik bisnis. Temuan ini bisa menjadi pemicu untuk perusahaan Indonesia agar lebih terbuka dalam laporan lingkungan mereka, mengingat dampaknya yang besar bagi lingkungan dan masyarakat.
Informasi ini bukan hanya penting bagi lingkungan, tapi juga untuk kepercayaan masyarakat dan investor terhadap perusahaan. Di Indonesia, di mana kesadaran lingkungan sedang berkembang, perusahaan yang transparan tentang upaya lingkungan mereka bisa mendapat kepercayaan lebih dari konsumen.
Studi ini bukan hanya tentang perusahaan AS, tapi tentang bagaimana kekuasaan dan transparansi bisa berdampak besar pada lingkungan. Ini adalah pelajaran bagi Indonesia untuk mendorong lebih banyak transparansi dari para pemimpin bisnisnya. Setiap keputusan di puncak, diambil oleh mereka yang berkuasa, mempengaruhi tak hanya bisnis, tapi juga masa depan planet kita. Mari kita menjadi lebih sadar dan kritis, mendorong era baru transparansi demi Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan!
