UPAYA MENGATASI DAMPAK WABAH CORONA AGAR PELAKU UMKM TETAP BERTAHAN

UPAYA MENGATASI DAMPAK WABAH CORONA AGAR PELAKU UMKM TETAP BERTAHAN

UPAYA MENGATASI DAMPAK WABAH CORONA AGAR PELAKU UMKM TETAP BERTAHAN
Oleh: Asri Dwi Ariyani, S.E., M.Sc.

,

Kita harus menyadari bahwa dampak wabah Covid-19 memang tidak bisa dihindari. Tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, penyebaran virus corona juga telah menyebabkan perekonomian nyaris lumpuh.Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi sektor paling rentan terkena hantaman pandemi ini.

Saat Indonesia mengalami krisis moneter  tahun 1998, UMKM mampu menjadi penyangga ekonomi nasional dengan cara menyerap tenaga kerja, dan menggerakan perekonomian. Sedangkan saat masa krisis keuangan global tahun 2008, UMKM tetap kuat menopang perekonomian. Namun hal ini berbeda yang dihadapi UMKM saat ini. Sektor ini tetap tak bisa menahan krisis yang disebabkan Covid-19.

Dampak virus corona yang sudah terjadi sejak pertengahan Maret sangat terasa dialami oleh pelaku UMKM. Jika pada krisis 1998 dan 2008 UMKM mampu menjadi penyangga ekonomi nasional hal ini dikarenakan UMKM yang tidak terafiliasi dengan sektor keuangan, maka hal ini bukan sebuah masalah. Banyak UMKM kita yang memang tidak pernah mendapatkan akses pembiayaan dari sektor finansial, sehingga mereka tetap dalam kondisi yang aman-aman saja. Sedangkan pada krisis ekonomi dan keuangan tahun 2008 lebih terlokalisir di sektor-sektor tertentu. Kali ini, UMKM justru menjadi sektor yang paling rentan terhadap krisis ekonomi karena Covid-19, hal ini disebabkan karena  masyarakat berada dalam kondisi waspada dan sangat berhati – hati dengan membatasi bepergian dan konsumsi, sehingga hal ini berimbas kepada transaksi jual beli di pasaran.

Perkembangan dan penggunaan teknologi saat ini dapat menjadi solusi terbaik untuk membantu roda perekonomian UMKM  agar tetap berjalan. Selain bantuan modal, pemasaran melalui media sosial akan membantu UMKM untuk mampu menyusun strategi jitu yang sekiranya tepat untuk keberlangsungan usahanya saat ini dan masa depan.

Di tengah himbauan social distancing bahkan physical distancing, pemanfaatan media sosial dapat menjadi salah satu cara dalam mempromosikan produk atau usaha. Contohnya dapat kita lihat pada fast moving consumer goods (FMGC) seperti obat-obatan, barang elektronik, produk makanan dan minuman kemasan. Produk-produk FMCG yang semulanya sangat kuat di pasar offline kini harus beralih distribusinya secara online. Beberapa produk mulai beradaptasi dengan penjualan via e-commerce, yang ternyata lonjakannya signifikan. Hal ini dapat terlihat bahwa Banyak UMKM di Indonesia yang saling bantu usaha satu sama lain saat ini, mulai dengan aktif menceritakan produk atau usaha, memberikan promo, hingga minta bantuan teman yang dirasa memiliki pengaruh kuat di media sosial (influencer) untuk promosikan usaha.

kedua, komunikasi antar pelaku UMKM dengan pelanggan merupakan kunci penting dalam menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk menjalin komunikasi tanpa terhalang letak geografis dan himbauan social dan physical distancing dari pemerintah. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi berpesan yang telah dilengkapi dengan teknologi voice call bahkan video call.

Open chat